Sejarah Printer
Mesin printer saat ini sudah menjadi kebutuhan sehari-hari dalam kehidupan, terutama dalam dunia kerja. Karena memanh hampir di setiap kantor, pabrik, instansi, kampus, dan sekolah pasti menggunakan mesin printer. Berbagai jenis printer yang dipakai pun beragam, susuai dengan kualitas dan juga kebutuhannya masing-masing. Printer adalah sebuah perangkat kerras (hardware) yang dihubungkan ke komputer. Printer mempunyai fungsi yaitu sebagai alat yang menghasilkan data dalam bentuk cetak baik gambar maupun tulisan dalam bentuk kertas atau sejenisnya. Printer terdiri dari beberapa bagian, yaitu pengetik picker atau yang sering dikenal dengan alat pengambil kertas. Ada 2 jenis tinta, yaitu tinta bubuk yang membutuhkan pemanasan dan tinta sembur yang tidak membutuhkan pemanasan. Di bagian belakang pada printer ada USB yang berguna sebagai penghubung printer ke komputer.
Pada abad ke 14 teknik cetak mencetak sudah berkembang secara sederhana di Cina. Pada saat itu sebagian orang Cina sudah berhasil menciptakan block printingdan juga tinta yang mempunyai pengaruh besar pada tradisi tulisan. Namun perkembangan teknik cetak di Cina tidak sehebat perkembangan teknik cetak yang terjadi di Eropa. Pada tahun 1950an terjadi perkembangan budaya yang begitu pesatnya du Eropa yang mana hal tersebut membuat kebutuhan produksi dokumen tulisan yang murah dan juga cepat. Seorang tukang emas dan juga seoarang usahawan dari Jerman, Johannes Guternberg berhasil mengembangkan teknologi mesin cetak secara revolusioner. Pada saat itu percetakan merupakan penemuan penting, walaupun dampak untuk ekonomi tidak terlalu besar.
Sekitar tahun 1450-an terobosan besar datang dari seorang ahli pandai besi dari Jerman yang bernama Johannes Gensfleisch zur Laden zum Gutenberg. Ia populer karena beberapa penemuanny pada bidang teknologi percetakan, yaitu berupa alay logam huruf dan tinta yang erbasis minyak, dan satu lagi cetakan yang berguna untuk mencetak huruf dengan tepat. Johennes Gutenberg lahir di Mainz, Jerman. Ia dijuluki penemu movable type di Eropa. Ia mempunyai karya utama yaitu Alkitab Gutemberg atau dikenal juga dengan Alkitab 42 baris yang sudah diakui mempunyai estetika dan juga kualitas teknikal yang begitu tinggi. Dalam kitabnya, ia membuat percetakan berwarna pada beberapa bagian halaman awal. Karya-karya lainnya yaitu, The Mainz Psalter yang dikeluarkan tahun 1453 yang diterbitkan Johann Fust dan juga Peter Schoffer yang memakai huruf cetak warna biru dab juga merah yang rumit. Penemuan mesin cetak dianggap sebagai penemuan luar biasa pada 1000 tahun terakhir oleh majalah Life.
Penemuan cetakan yang bisa dipindahkan di Korea dan Cina memang mendahului Gutenberg, namun dampak yang ditimbulkan tidak terlalu besar seperti masyarakat Eropa. Dampak yang ditimbulkan dari mesin cetak yang dibuayt oleh Gutenberg hampir sama dengan tulisan, abjad, internet, hingga efeknya di masyarakat. Percetakan tidak pernah mencapai hasil yang total. Banyak naskah yang ditulis tangan dan juga bermacam-macam model grafik komunikasi yang secara terus menerus saling mempengarugi. Tapi dengan adanya mesin cetak menjadi faktor berdirinya himpunan ilmuwan yang memudahkan mereka menceritaka penemuannya. Hal ini juga turut membantu mereka dalam masuk revolusi ilmiah. Karena adanya mesin cerak ini kepengarangan menjadi lebih berarti dari sebelumnya. Karena ssejak salinan Aristotle tidak akan identik dengan aslinya, pengarang bukanlah sesuatu yang dianggap sebagai hal yang penting. Dengan tersedianya bahan-bahan cetak yang luas, hal itu menjadikan kenaikan drastis untuk tingkat melek huruf dewasa di Eropa.