Pengertian & Fungsi Barcode
Pengertian Barcode
Barcode atau kode batang mempunyai arti sekumpulan kode yang berbentuk garis hitam dan putih dengan ketebalan yang berbeda dan di dalamnya terdapat kode. Orang yang pertama kali memperkenalkan barcode adalah Norman Joseph Woodland dan Bernard Silver pada akhir tahun 40 an. Dan di tahun 1966 barcode mulai digunakan akan tetapi manfaatnya belum begitu terasa. Teknologi barcode terus dikembangkan, barcode tidak hannya mewakili karakter berupa angka saja namun sudah mencakup kode ASCII. Pengembangan teknologi barcode tidak hanya sampai disitu, sekarang barcode sudah berinovasi dalam jenis kode matriks 2 dimensi. Inovasi barcode 2 dimensi mampu menampung lebih banyak kode sampai ratusan digit code, berbeda dengan yang 1 dimensi hanya mampu menampung kode 5-20 digit.
Semakin hari semakin banyak yang menggunakan barcode, bahkan apabila kita pergi ke supermarket kita bisa melihat barcode, hampir semua produk menggunakan barcode. Manfaat dari barcode yang sering kita jumpai adalah mampu meningkatkan kecepatan untuk melayani pelanggan dengan data yang lebih akurat, sehingga dapat menghindari antrian terlalu panjang. Di Indonesia ada organisasi yang bertugas mengatur penggunaan barcode yaitu GSI. Apabila perusahaan mau mendaftarkan barcode perusahaan tinggal mendatangi GSI, maka GSI akan mengeluarkan atau memberikan barcode yang khusus dan tidak akan bisa di duplikasi perusahaan lain. Banyak sekali manfaat dari barcode sehingga banyak perusahaan yang menggunakan barcode contohnya instansi pemerintah, industri, farmasi, retail dan masih banyak lagi.
Fungsi Barcode
- Barcode berfungsi untuk mengidentifikasi atau mengelompokan barang, jika barcode digunakan di pabrik berfungsi untuk mempermudah penyimpanan dan penjualan produk, data yang di dapat juga akan lebih cepat dan akurat.
- Barcode berfungsi untuk mempermudah mengecek harga barang, biasanya yang sering kita lihat di kasir swalayan, dengan barcode kasir tinggal scann barcode dan harga akan muncul di layar komputer.
- Barcode berfungsi untuk mengidentifikasi asal barang, di dalam barcode terdapat informasi asal negara, perusahaan yang memproduksi barang tersebut.
- Barcode berfungsi untuk mempercepat saat pengecekan barang, sehingga perusahaan dapat mengetahui dengan cepat informasi barang yang terjual.
- Barcode berfungsi untuk menghindari kesalahan ketika input barang, dulu sebelum ada barcode untuk input barang dilakukan dengan cara mengetik harga barang, jenis barang dan jumlah barang, hal ini bisa saja petugas salah saat menginput barang namun dengan adanya teknologi barcode hal itu dapat di hindari.
Dengan adanya barcode banyak sekali perusahaan yang diuntungkan karena barcode memiliki banyak kelebihan, dengan teknologi barcode data yang di dapat akan lebih cepat dan akurat sehingga dapat dengan cepat mengambil keputusan yang akhirnya berpengaruh pada meningkatnya kinerja manajemen.
Jenis Barcode
Barcode ada 2 jenis yaitu barcode 1 dimensi dan barcode 2 dimensi. Barcode 1 dimensi (linear barcode) terdiri dari garis-garis vertikal yang berwarna hitam dan putih, warna putih 0 dan warna hitam 1 dengan ketebalan yang berbeda-beda. Barcode 1 dimensi misalnya: code 39 yang memiliki panjang pada baris yang berbeda-beda biasanya digunakan pada kartu identitas dan invetory, selain code 39 ada juga code 128 yaitu barcode dengan kerapatan yang cukup tinggi serta untuk panjang baris berbeda-beda barcode ini biasa digunakan pada shipping. Barcode 2 dimensi tidak berbentuk garis-garis nanum seperti gambar dan data yang tersimpan di dalamnya akan jauh lebih besar dan dapat di simpan dalam ruang yang lebih kecil.